Peristiwa penciptaan Adam as selaku manusla pertama sampal sekarang masih terselubung dalam misteri yang penuh teka-teki; belum tampak tahda-tanda di hadapan kita, kapan misteri itu akan terkualk dan boleh jadl hal itu tidak akag terbula selamanya. Tampaknya Allah sengaja melakukan” hal itu, terutama untuk mengajak dan mendorong umat berpikir ilmiah ijtihddi yaltu rasional, objektil dan argumentatil. Dengan diterapkannya trilogi berpikir ilmiah ini dalam proses memahaml dan menafsirkan ayat-ayat yang menginformasikan tentang penciptaan Adam as, maka kemungkinan terkuaknya misteri yang menyelubunginya itu bukanlah suatu yang mustahil; malah sebaliknya, peluang ke arah itu akan terbuka lebar asalkan kita mau mengaplikasikan trilogi berpikir ilmiah tersebut, Jadi tidak ada salahnya kita mencoba membuka selubung tersebut dalam upaya pengembangan pola pikir ilmiah ijtihâdî dimaksud; apalagi bagi para dosen selaku insan- insan akademik yang selalu dituntut untuk berpikir serupa itu dalam upaya pengembangan dan perluasan wawasan mereka.

Tulisan ini berusaha menemukan dan mengaji penafsiran ulama Mesir terhadap ayat-ayat al-qur’an yang mengintormasikan penciptaan Adam as; apakah diciptakan langsung dari tanah sebagaimana dinyatakan oleh al-Qurthubi,tokoh tafsir dari Cordova, Spanyol atau melalui proses evolusi dan pembuahan dalam rahim ibunya sebagaimana dianut oleh para ulama dan ilmuwan kontemporer?