Dakwah sebagai sebuah realitas sosiologis merupakan suatu keniscayaan yang tak terhindarkan. Dari telaah sosiologis yang dilakukan atas kenyataan dakwah yang ada di lapangan ditemukan sejumlah problematik yang secara sederhana dirumuskan sebagai berikut: Pertama, para mubaligh telah sukses menanamkan mental paternalistik umat. Kedua, selama ini banyak mubaligh memperlakukan umat sebagai muallaf. Tema2 yang diangkat hanya seputar masalah keimana, surga, neraka, dan keutamaan zkir. Ketiga, materi yang disampaikan tumpang tindih dan acap kali mengulang-ulang. Keempat, formula dakwah yang diterapkan selama ini cederung kaku, baku, beku, dan membisu. Perkembangan zaman menuntut cara dakwah yang mesti terus diperbaharui tanpa hneti. Perlu adanya rekonstruksi, rekonsepsi, revitalisasi, dan inovasi agar dakwah dilakukan lebih relevan, lebih mengena, dan lebih bisa mengeksplorasi potensi dan kekuatan umat. Buku ini menawarkan formula baru dakwah yang lebih atraktif, kreatif, dan supermotivatif.