Desain parametrik telah dikenal untuk menyelesaikan persoalan-persoalan terkait arsitektur bangunan yang memiliki kompleksitas tinggi. Namun, potensi metode parametrik kurang dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang bersifat multidimensi pada lingkungan yang low-tech, seperti kasus pascabencana, inventori artefak-artefak budaya, dan peningkatan performa bangunan dengan teknik komputasi. Buku ini membahas penelitian terkait tiga fokus implementasi teknik komputasi dengan metode parametrik pada lingkungan low-tech. Aplikasi Rhinoceros dengan antarmuka Grasshopper dan plug–in GhPython beserta Ladybug Tools digunakan untuk tujuan komputasi. Fokus pertama buku menjelaskan bagaimana pengembangan dilakukan untuk membuat piranti perhitungan kebutuhan material beton bertulang sehingga bisa bekerja secara parametrik. Selanjutnya, eksplorasi mengenai potensi yang bisa digunakan untuk membuat inventori produk budaya yaitu Rumoh Aceh. Terakhir, diskusi terkait solusi-solusi desain yang optimal terhadap pencahayaan alami pada bangunan, seperti kampus, rumah toko (ruko), dll.
Bibliografi halaman 122-128.